
KOTA SERANG | PROGRESIFMEDIA.ID – Pernah merasa serba salah? Mau nolak takut dianggap gak sopan, tapi kalau dituruti malah bikin capek sendiri. Di situlah asertivitas sebenarnya berperan penting, sebuah cara komunikasi yang membuat kita bisa bilang jujur tanpa bikin orang lain sakit hati.
Secara sederhana, asertivitas itu kemampuan buat ngomong apa yang dirasa dan dipikirin, dengan jelas dan tenang, tanpa ngeremehin orang lain. Jadi bukan meledak-ledak, juga bukan cuma iya-iya aja padahal dalam hati keberatan. Asertif itu posisi tengah, tegas tapi tetap sopan.
Dalam dunia kerja, pertemanan, bahkan keluarga, orang yang asertif biasanya lebih “sehat”. Mereka tahu batas diri, tahu kapan harus bilang “ya”, dan gak merasa bersalah saat bilang “tidak”. Hidup juga jadi lebih ringan, karena gak sibuk pura-pura nyaman.
Tapi perlu diakui, bersikap asertif gak selalu mudah. Kadang takut ditolak, kadang juga gak enak hati. Padahal justru kalau terus ditahan, bisa bikin stres numpuk dan ujung-ujungnya meledak di waktu yang salah. Makanya, melatih asertivitas itu penting banget, apalagi di zaman sekarang yang tuntutannya makin tinggi.
Cara melatihnya gak harus ribet. Mulai dari belajar bilang apa adanya dengan bahasa yang sopan, menyampaikan pendapat tanpa nyerang, atau sekadar belajar bilang “saya belum bisa” tanpa embel-embel alasan panjang. Yang penting jujur, jelas, dan tetap menghargai orang lain.
Kalau sudah terbiasa, asertivitas bisa jadi modal utama buat bangun hubungan yang sehat, entah itu sama teman, pasangan, bos, atau bahkan orang tua. Karena semua orang memang punya hak buat didengar, tapi juga punya tanggung jawab buat mendengar.
Dan yang paling penting, asertif itu bukan soal menang atau kalah dalam komunikasi. Tapi soal menjaga diri sendiri, tanpa harus menjatuhkan orang lain. Sederhana, tapi dampaknya bisa luar biasa.
Sumber: Mayo Clinic – Assertive Communication: Tips for Improving Your Assertiveness