
KOTA SERANG | PROGRESIFMEDIA.ID — Fraksi PKS DPRD Kota Serang menggelar kegiatan reses gabungan. Kegiatan ini dihadiri oleh enam anggota DPRD Kota Serang dari Fraksi PKS, yakni Hasan Basri, TB. Ridwan Ahmad, Juhri, Hj. Erna Yuliawati, Eko Sucipto, dan Tb. Lukmanul Hakim. Selain itu, turut hadir juga para pengurus DPD PKS Kota Serang, Forum Pembina, pengurus DPC, serta simpatisan PKS dari berbagai dapil, Sabtu (26/07).
Reses yang digelar di Graha PKS tersebut menjadi ruang interaktif antara masyarakat dan anggota legislatif dalam menyampaikan aspirasi, kritik, dan saran terhadap berbagai isu pembangunan dan pelayanan publik di Kota Serang.
Dalam sesi dialog, sejumlah peserta menyampaikan aspirasi konkret. Salah satunya datang dari Pak Jamalukum (Dapil 1) yang menyoroti seringnya terjadi kecelakaan di depan Kantor DPD PKS dan mengusulkan pemasangan garis kejut. Hal ini langsung ditanggapi oleh Hasan Basri dan Juhri, yang menyatakan bahwa persoalan tersebut akan dikomunikasikan dengan Dinas Perhubungan Provinsi karena merupakan jalan provinsi.
“Jalan itu kewenangannya memang ada di provinsi, tapi nanti akan kami koordinasikan dengan provinsi” Jawab Juhri
Sementara itu, Jaka Tampati menyuarakan pentingnya pembangunan sistem transportasi publik yang ramah dan terintegrasi, khususnya bagi kelompok rentan seperti ibu hamil, lansia, dan difabel. Menanggapi hal ini, Eko Sucipto menilai bahwa hal tersebut jadi masukan yang baik.
“Masukan tersebut sangat konstruktif, dan akan dibawa dalam forum-forum pembahasan kebijakan lebih lanjut,” Ucap Eko
Isu lain yang mengemuka adalah persoalan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan pengangguran yang masih tinggi di Kota Serang, disampaikan oleh Bapak Dadang. Ia juga menyoroti praktik pungutan liar yang meresahkan pelaku usaha. Terkait hal ini, Dr. Lukman dan Hj. Erna menyampaikan bahwa telah ada upaya pembinaan terkait hal tersebut.
“Pemkot telah melakukan upaya pembinaan, namun memang masih perlu pendekatan inovatif, kolaboratif, dan konsisten agar PMKS tidak kembali ke jalan,” Kata Lukman
Aspirasi di bidang pendidikan juga mencuat. Ibu Humaeroh menyoroti rendahnya insentif guru PAUD dan ketidakfleksibelan penggunaan Dana BOS. Sedangkan Ibu Linda menyoroti tumpukan sampah liar serta tingginya angka stunting yang masih terjadi, yakni mencapai 1.300 kasus di tahun 2025. Para anggota dewan menyambut baik masukan ini dan menyatakan komitmen untuk mendorong kebijakan yang lebih responsif, termasuk melalui kolaborasi dengan pihak ketiga.

Dalam sesi penutupan, TB. Ridwan Ahmad menegaskan bahwa seluruh aspirasi akan diarahkan pada proses penganggaran dan perencanaan pembangunan.
“Partisipasi publik seperti ini sangat penting. Apalagi jika dikawal usulannya pada momen strategis penyusunan RKPD maupun APBD murni dan perubahan,” Ungkap Ridwan
Hasan Basri turut menambahkan bahwa Fraksi PKS memiliki kapasitas legislasi yang mumpuni dan siap memperjuangkan aspirasi masyarakat secara maksimal. Ia juga menyoroti pentingnya penetapan Kota Serang sebagai ibu kota Provinsi Banten.
“Secara hukum, status Kota Serang sebagai ibu kota Provinsi Banten ini penting agar memiliki dasar kuat dalam menerima dana pembantuan dari pemerintah pusat,” Kata Hasan
Melalui kegiatan reses gabungan ini, Fraksi PKS menegaskan komitmennya untuk terus menjadi saluran perjuangan rakyat. Aspirasi yang dihimpun akan ditindaklanjuti dalam bentuk pengawasan, penganggaran, hingga usulan regulasi di tingkat daerah.
“PKS hadir untuk mendengar dan bekerja bagi rakyat. Reses ini adalah bentuk nyata keterlibatan kami dalam menyambungkan suara masyarakat ke ruang kebijakan,” ujar Hj. Erna Yuliawati, anggota DPRD dari Fraksi PKS.