
JAKARTA | PROGRESIFMEDIA.ID – Gunung Lewotobi laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkaniknya. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memperingatkan potensi erupsi susulan dengan jeda waktu yang semakin pendek dari tanda-tanda kegempaan.
Kepala PVMBG Kementerian ESDM, Hadi Wijaya, mengungkapkan pola erupsi gunung telah berubah. Sebelumnya, erupsi biasanya terjadi sekitar empat jam setelah terdeteksi aktivitas kegempaan. Kini, jeda tersebut menyusut menjadi hanya dua jam.
“Kondisi ini menunjukkan suplai magma yang menuju permukaan terjadi lebih cepat. Kami meminta pemerintah setempat meningkatkan keasiapsiagaan dan memantau aktivitas gunung secara ketat,” jelasnya, Minggu (3/8/2025).
PVMBG mengingatkan potensi bahaya yang mengintai mencakup sebaran abu vulkanik ke wilayah padat penduduk, lantaran material pijar hingga radius empat kilometer, serta ancaman banjir lahar dingin saat hujan mengguyur lereng gunung. Tercatat, banjir lahar telah terjadi sejak 29 Juli 2025, merusak infrastruktur dan mengganggu aktivitas warga di kaki gunung.
Wilayah paling berisiko terpapar material vulkanik berada di sektor barat daya hingga timur laut Gunung Lewotobi, terutama Desa Boru dan sekitarnya yang masuk zona rawan bencana.
Masyarakat diimbau selalu waspada, mengikuti arahan resmi dan menghindari aktivitas di radius berbahaya. PVMBG menegaskan, kewaspadaan penuh sangat diperlukan karena erupsi dapat terjadi mendadak tanpa peringatan panjang.