
KOTA SERANG | PROGRESIFMEDIA.ID – SMAN 4 Kota Serang didemo puluhan siswa hingga alumninya, atas tuduhan pelecehan seksual yang diduga dilakukan oknum guru. Bahkan, pintu pagar sekolah berhasil dijebol oleh mereka, hingga dihalau keluar kembali oleh polisi yang berjaga.
Puluhan siswa dan alumni SMAN 4 Kota Serang itu juga menyoroti One Day One Thousand atau biasa disebut ODOT, yang dimintai setiap hari dengan dalih pembangunan masjid. Namun, penggunaan anggarannya tidak jelas.
Selain itu, para siswa juga dipaksa membeli Lembar Kerja Siswa (LKS) hingga buku paket, dengan harga mahal.
Demonstrasi puluhan pelajar hingga alumni SMAN 4 Kota Serang itu mendapat penjagaan ketat dari tiga Polsek, yakni Kasemen, Polsek Kota hingga Polsek Waringinkurung.
“Kemudian juga sudah di BAP oleh polres, sudah dipanggil beberapa orang yang terlibat, sehingga kita menunggu proses selanjutnya. Oknum tersebut sudah di non aktifkan dan tidak diberi tugas mengajar, selanjutnya proses Dindik dan BKD serta pihak kepolisian,” ujar Plt Kepala Sekolah SMAN 4 Kota Serang, Nurdiana Salam, saat menerima pendemo, Senin, 21 Juli 2025.
Oknum guru yang diduga melakukan pelecehan seksual sudah diperiksa Satreskrim Polresta Serkot, saat ini ODOT sudah dihentikan, hingga siswa tidak lagi dibebankan membeli LKS maupun buku paket.
“Kita akan berbenah, agar SMAN 4 Kota Serang bisa lebih baik, bisa dipercaya. Sudah 09tidak ada modul LKS dan sebagainya,” terangnya.
Pihak sekolah mempersilahkan pihak kepolisian, Dindik, BKD hingga komisi perlindungan anak datang ke SMAN 4 Kota Serang untuk melakukan pemeriksaan maupun penyelidikan.
Mereka berjanji akan kooperatif dengan seluruh proses penegakkan hukum dan penyelesaian kasus dugaan pelecehan seksual di sekolah milik Pemprov Banten tersebut.
“Itu sedang dilakukan pemeriksaan kepolisian, jika muncul nama-nama yang lain, Insya Allah akan ditindak tegas, sudah di awasi oleh polisian, komisi perlindungan anak, dan lainnya,” jelasnya