
SERANG | PROGRESIFMEDIA.ID — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 16 UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten melaksanakan kegiatan sosialisasi bertajuk “Stop Bullying” di Aula Utama Pondok Pesantren Al-Hidayah, Desa Pondok Kahuru, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang, Banten pada Rabu, 6 Agustus 2025.
Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan bebas dari perundungan. Program tersebut merupakan bagian dari program kerja KKN 16 yang ditujukan untuk memberikan edukasi kepada siswa-siswi Madrasah Aliyah (MA) mengenai dampak buruk bullying serta cara efektif untuk mencegahnya.
Program ini menjadi bentuk nyata kepedulian mahasiswa terhadap isu sosial yang sering dianggap sepele, padahal berdampak serius terhadap psikologis dan masa depan korban. Dengan pendekatan edukatif dan persuasif, mahasiswa KKN Kelompok 16 menyampaikan pesan bahwa bullying bukanlah bentuk kekuatan atau kehebatan, melainkan tindakan negatif yang dapat menghancurkan mental dan masa depan seseorang.
Acara dimulai pukul 08.00 WIB, diawali oleh Asy-Syifa Sujiman sebagai pembawa acara, pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Silfiyanti, serta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipandu oleh Rosipah. Suasana khidmat dan penuh semangat terlihat dari antusiasme para peserta dari berbagai jenjang pendidikan di bawah naungan Pondok Pesantren Al-Hidayah.
Sambutan disampaikan oleh Ketua Kelompok KKN, Muhammad Iswahyudi, yang berharap kegiatan ini memberikan dampak positif terhadap perilaku siswa, baik di lingkungan pesantren maupun di luar. Kepala Madrasah Aliyah, Mukhlis, S.Pd.I., dan Kepala Madrasah Tsanawiyah, H. Muhdiyin, S.Ag., juga mengapresiasi kegiatan ini. Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hidayah, H. Fauzi Amruni, S.Pd.I., secara resmi membuka acara dan menekankan pentingnya peran pendidikan dalam membentuk karakter dan akhlak peserta didik.
Agenda inti dimulai pukul 08.50 WIB dengan pemaparan materi oleh Muhamad Syahid. Sosialisasi dikemas dengan bahasa ringan dan mudah dipahami, dilengkapi pemutaran video edukatif, cerita inspiratif, serta sesi tanya jawab interaktif agar peserta benar-benar memahami bahwa bullying harus dihentikan sejak dini.
Materi yang disampaikan mencakup jenis-jenis bullying—fisik, verbal, sosial, dan siber—serta langkah-langkah pencegahan dan penanganannya. Mahasiswa juga mengajak peserta menjadi agen perubahan, dengan berani berkata tidak terhadap bullying, menolong korban, serta melaporkan tindakan tersebut kepada guru, ustaz/ustazah, atau orang tua.
Sesi tanya jawab berlangsung aktif. Beberapa peserta antusias mengajukan pertanyaan, menunjukkan kepedulian mereka terhadap isu bullying di sekitar. Acara dilanjutkan dengan penyerahan cenderamata kepada pemateri dan dokumentasi bersama Kepala Madrasah Aliyah sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi dalam kegiatan ini.
Kegiatan ditutup dengan sesi ramah tamah dan foto bersama seluruh panitia, pemateri, dan peserta. Momen ini menjadi simbol kebersamaan dan komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat, aman, dan penuh toleransi.
Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh peserta mampu menjadi agen perubahan aktif dalam mencegah dan menangani perilaku bullying. Program ini menjadi bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, sekaligus wujud kontribusi nyata mahasiswa dalam membentuk generasi yang berkarakter, beretika, dan berempati tinggi.