
GAZA | PROGRESIFMEDIA.ID – Presiden Palestina Mahmoud Abbas memperingatkan bahwa rakyat Palestina, khususnya di Jalur Gaza, tengah menghadapi bencana kemanusiaan terbesar dalam sejarah mereka. Pernyataan itu disampaikan di tengah memburuknya situasi akibat blokade berkepanjangan dan agresi militer Israel yang menghancurkan infrastruktur sipil.
“Dunia harus segera bertindak untuk menghentikan penderitaan ini,” ujar Abbas, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Kamis, (24/7/2025).
Krisis kemanusiaan di Gaza terus memburuk dalam beberapa pekan terakhir. Ribuan warga mengantre setiap hari untuk mendapatkan sepotong roti, sementara air bersih dan layanan kesehatan semakin langka. Rumah sakit tidak lagi mampu menerima pasien karena keterbatasan alat medis dan bahan bakar.
Menurut laporan Antara, Presiden Abbas menyerukan kepada masyarakat internasional agar memberikan tekanan pada Israel untuk menghentikan blokade serta mempercepat distribusi bantuan kemanusiaan.
“Blokade telah menyebabkan kelaparan massal, penyakit, dan penderitaan luar biasa. Ini bukan sekadar konflik, ini adalah penghancuran sistematis atas kehidupan rakyat Palestina,” tegas Abbas.
Hingga saat ini, ribuan korban jiwa telah tercatat sejak agresi militer dimulai pada akhir 2023. Sebagian besar korban adalah warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak. Banyak dari mereka meninggal bukan karena serangan langsung, tetapi akibat kelaparan, dehidrasi, dan kekurangan obat-obatan.
Pernyataan Abbas memperkuat seruan global agar PBB dan negara-negara donor meningkatkan tekanan diplomatik dan membuka jalur kemanusiaan yang aman ke Gaza.
Sumber: Antara News