
BANTEN | PROGRESIFMEDIA.ID – Pemerintah Provinsi Banten resmi menjalankan Program Sekolah Gratis bagi siswa sekolah menengah swasta mulai Tahun Ajaran 2025/2026. Program ini ditujukan untuk siswa SMA/SMK/MA/SKh swasta, khususnya bagi yang tidak tertampung di sekolah negeri, (20/7).
Diluncurkan bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei 2025 lalu oleh Gubernur Andra Soni, program ini telah mencatat partisipasi sebanyak 811 hingga 814 sekolah swasta dari target 1.200 sekolah. Total, program menargetkan 87.000 hingga 88.000 siswa kelas 10 di seluruh kabupaten/kota di Banten.
Pemprov Banten menganggarkan dana sekitar Rp159 miliar untuk enam bulan pertama pelaksanaan. Besaran bantuan bervariasi, yakni Rp250.000 per bulan untuk siswa di wilayah Tangerang Raya, dan Rp150.000 per bulan untuk wilayah Serang, Cilegon, Lebak, dan Pandeglang. Dana bantuan disalurkan langsung ke rekening virtual siswa dalam empat tahap pencairan tiap tahun.
Untuk mengikuti program ini, siswa wajib memenuhi sejumlah syarat seperti berdomisili di Provinsi Banten minimal satu tahun dan mendaftar melalui jalur Seleksi Penerimaan Masuk Bersama (SPMB) yang mencakup jalur zonasi, afirmasi, dan prestasi.
Sekolah yang tergabung dalam program juga diwajibkan memenuhi standar layanan pendidikan. Salah satunya adalah batas maksimal jumlah siswa per kelas sebanyak 36 orang, sesuai kapasitas ruang kelas 8 × 9 meter. Selain itu, sekolah dilarang memungut biaya tambahan di luar ketentuan program. Jika masih ada pungutan, sekolah wajib mengembalikannya dan masyarakat diminta aktif melapor jika terjadi pungutan tidak sah.
Gubernur Andra Soni menyebut bahwa program ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah masyarakat Banten yang saat ini berada di kisaran 9 hingga 10 tahun.
“Kita ingin menciptakan generasi muda Banten yang unggul dan siap bersaing di masa depan. Pendidikan adalah fondasi pembangunan daerah. Program ini adalah bagian dari investasi kita untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas,” ujar Andra Soni.
Meski program telah berjalan, Pemprov Banten tetap mengevaluasi secara rutin pelaksanaan program, termasuk menyasar sekolah swasta besar yang belum tergabung, serta memperkuat sosialisasi di tengah masyarakat.
“Pendidikan adalah jalan keluar dari kemiskinan. Kita ingin anak-anak Banten berjalan di jalan itu tanpa hambatan biaya,” pungkas Andra Soni.
Sumber: Bantenprov.go.id