
SERANG | PROGRESIFMEDIA.ID – Menteri Agama Nasaruddin Umar menitipkan dua pesan penting kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di Provinsi Banten, yakni menjaga integritas dan memperkuat digitalisasi.
Pesan tersebut disampaikan saat memberikan pembinaan kepada jajaran Kanwil Kemenag Banten serta pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan, Sabtu (27/9/2025), di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Hadir dalam kegiatan ini Rektor UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Muhammad Ishom, Kepala Kanwil Kemenag Banten, Amrullah, serta pimpinan satuan kerja Kemenag di wilayah Banten.
Menurut Menag, setiap pimpinan Kemenag harus menjunjung tinggi kejujuran, menghindari penyimpangan, serta tampil proaktif dalam membangun kolaborasi.
“Jangan hanya pasif. Pimpinan harus proaktif, pintar berkolaborasi dengan pemerintah lokal supaya program bisa berjalan maksimal, apalagi di tengah efisiensi anggaran,” tegasnya.
Ia mengingatkan pentingnya integritas sebagai pondasi kepemimpinan.
“Jangan ada penyimpangan, kuatkan tekad untuk jangan sampai korupsi. Semua hal yang tumbuh dari barang yang haram hanya bisa dibersihkan dengan api neraka,” ujarnya.
Selain integritas, Menag juga menekankan digitalisasi dan pemanfaatan teknologi informasi untuk mewujudkan tata kelola birokrasi modern.
“Kita harus menjadi Smart Government, kurangi penggunaan kertas dan hal-hal sekali pakai, harus lebih efisien,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menag turut menyinggung peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di daerah. Dengan jumlah aparat yang terbatas, peran FKUB dinilai sangat strategis dalam menjaga harmoni masyarakat.
“Kita harus mengajak masyarakat memperkuat kerukunan, serta melakukan deteksi dini jika ada potensi konflik,” katanya.
Menag juga menyoroti pemberdayaan dana umat dan potensi ekonomi syariah. Menurutnya, rumah ibadah dapat menjadi pusat perputaran ekonomi syariah yang terintegrasi.
“Potensi perputaran ekonomi syariah itu mencapai Rp600 triliun. Sangat disayangkan jika tidak diberdayakan sebagai dana umat,” tandasnya.