
KOTA SERANG | PROGRESIFMEDIA.ID – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) Kelompok 55 UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten bersama warga Kampung Perahmatan, Desa Cilowong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, bergotong royong memperbaiki jalan rusak yang menjadi akses utama warga.
Perbaikan dilakukan secara swadaya dengan menggunakan batu cadas untuk menutupi lubang-lubang jalan dan memperkuat permukaan agar lebih aman dan layak dilalui, khususnya menuju madrasah yang menjadi pusat kegiatan pembelajaran agama bagi anak-anak.
Ketua KUKERTA Kelompok 55, Fadil, mengatakan bahwa kegiatan ini lahir dari hasil musyawarah antara mahasiswa dan Ketua RT setempat, yang menyoroti pentingnya jalur tersebut bagi aktivitas keagamaan dan mobilitas sehari-hari masyarakat.
“Tujuan utama kami adalah untuk memperbaiki akses jalan agar lebih layak dan aman digunakan. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan menumbuhkan semangat gotong royong dan mempererat hubungan antara mahasiswa dan warga,” ujar Fadil.
Sebelum dilakukan perbaikan, kondisi jalan tersebut penuh dengan bebatuan lepas dan lubang dalam, sehingga kerap menyebabkan kecelakaan, terutama saat musim hujan. Mahasiswa dan warga pun bekerja sama mengangkut dan menyusun batu cadas sebagai solusi sementara yang efektif.
“Bentuk kontribusi kami tidak hanya berupa tenaga, tapi juga sumbangan materi untuk pembelian batu cadas,” jelas Arif Hidayatullah, mahasiswa KUKERTA lainnya.
Nurul Salsabila Putri, mahasiswa lainnya, menambahkan bahwa kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat sekitar, Ketua RT, dan seluruh anggota KUKERTA. Menurutnya, batu cadas dipilih karena dapat mempercepat penyerapan air, sehingga mengurangi genangan saat hujan.
“Manfaatnya langsung dirasakan warga. Jalan kini lebih baik dan genangan air berkurang,” tambahnya.
Namun, proses perbaikan di lapangan tidak lepas dari kendala. Mahasiswa mengakui bahwa keterbatasan alat menjadi tantangan utama, sehingga proses pengerjaan memakan waktu lebih lama dari yang direncanakan.
“Alat-alat yang digunakan kurang memadai, jadi pengerjaan berlangsung lebih lambat,” ungkap Arif.
Ketua RT Kampung Perahmatan menyampaikan apresiasi atas kontribusi mahasiswa. Ia mengatakan bahwa jalan tersebut merupakan akses vital, tidak hanya bagi warga, tetapi juga untuk pengangkutan barang menggunakan kendaraan bermuatan besar.
“Kami sangat terbantu dengan kehadiran mahasiswa. Jalan ini memang penting karena sering dilalui mobil pengangkut kayu yang melebihi kapasitas jalan,” ujar Ketua RT setempat.
Ia juga menjelaskan bahwa meskipun telah mengajukan proposal pembangunan jalan ke pemerintah, hingga kini belum ada realisasi anggaran yang menyeluruh.
“Proposal sudah masuk, tapi sampai sekarang baru ada pemeliharaan ringan tahun 2024 lalu. Belum ada perbaikan menyeluruh,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya sistem drainase yang baik sebelum pengaspalan dilakukan.
“Kalau langsung di-hotmix tanpa saluran air yang tertata, jalan akan cepat rusak kembali. Karena itu, warga berinisiatif melakukan perbaikan sederhana seperti ini,” pungkasnya.
Kegiatan gotong royong ini membuktikan bahwa kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat mampu menghasilkan solusi nyata terhadap permasalahan lokal. Selain memperkuat hubungan antara kampus dan warga, aksi ini menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam memahami dinamika sosial masyarakat secara langsung.
Editor: Wahyu Kurniawan