
TANGERANG SELATAN | PROGRESIFMEDIA.ID – Gubernur Banten Andra Soni menyerahkan buku tabungan Program Sekolah Gratis Tahun Ajaran 2025/2026 untuk kelas 10 Provinsi Banten. Program Sekolah Gratis merupakan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten terhadap pemerataan akses pendidikan serta bentuk keseriusan dalam menjalankan program ini untuk tingkat SMA/SMK/SKh swasta se-Banten.
Hal itu disampaikan Andra Soni usai melakukan Pembinaan dan Penutupan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) serta Penyerahan Buku Tabungan Program Sekolah Gratis di SMA Nusantara Plus, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Jumat (18/7/2025).
Program ini dilaksanakan serentak di seluruh sekolah swasta di Provinsi Banten yang tergabung dalam program prioritas Sekolah Gratis Pemprov Banten. Wakil Gubernur Banten A. Dimyati turut menghadiri kegiatan serupa di SMK PGRI 3 Kota Serang, sementara Sekretaris Daerah Deden Apriandhi hadir di SMK Bismillah Padarincang, Kabupaten Serang.
Andra Soni mengungkapkan, dalam pelaksanaan Program Sekolah Gratis, Pemprov Banten telah menjalin kerja sama dengan 811 sekolah swasta setingkat SMA, SMK, dan SKh di Provinsi Banten.
“Sampai hari ini, kita masih menerima siswa-siswa di sekolah yang kuotanya masih tersedia sampai dengan akhir bulan Juli 2025,” ujar Andra Soni.
Dijelaskannya, Pemprov Banten tidak sembarangan dalam menjalin kerja sama dengan sekolah swasta yang terlibat dalam Program Sekolah Gratis. Standar kelayakan baik dari segi fasilitas, legalitas, hingga rekam jejak sekolah menjadi acuan utama.
“Setiap kita memulai sesuatu, kita punya keyakinan bahwa standar yang disyaratkan pemerintah sudah terpenuhi. Kalau dilihat dari gedungnya sangat layak, pengalaman pengelolaan sekolahnya juga mendukung. Sekolah-sekolah swasta ini sangat layak melaksanakan Program Sekolah Gratis,” jelasnya.
Andra Soni juga menegaskan bahwa sekolah yang telah menandatangani perjanjian kerja sama (MoU) tidak boleh lagi membebankan biaya kepada siswa dalam bentuk apa pun sesuai kesepakatan dalam petunjuk teknis pelaksanaan Program Sekolah Gratis. Jika ditemukan pelanggaran, akan ada konsekuensi hukum.
“Itu jelas melanggar MoU, melanggar hukum, dan bisa ditindak secara hukum,” tegasnya.
Kepada seluruh siswa, Andra Soni menyampaikan terima kasih karena telah memilih sekolah yang menjalankan Program Sekolah Gratis dan meminta mereka belajar secara maksimal.
“Saya yakin anak-anak Banten punya masa depan cerah jika belajar dengan benar. Hari ini kalian tidak perlu lagi khawatir diingatkan soal bayaran oleh sekolah. Biarlah itu menjadi tanggung jawab Pemprov Banten. Tugas kalian adalah belajar sebaik-baiknya,” pesannya.
Sementara itu, Pembina Yayasan Aldiana Nusantara (YAN) Ciputat, Alinudin Al Murtala, menyampaikan apresiasi dan kelegaan atas berjalannya program ini.
“Kami sangat lega. Ke depan, kami tidak lagi menahan ijazah siswa karena biaya. Tidak ada lagi anak Banten yang putus sekolah hanya karena alasan ekonomi. Kepada seluruh sekolah swasta di Banten, jangan khawatir. Pak Gubernur sudah merancang skema anggaran yang matang. Kami siap bekerja sama dengan para guru dan orang tua untuk kelancaran program ini,” ucapnya.