
PROGRESIFMEDIA.ID – Pengusaha besar Anthoni Salim melalui perusahaannya, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) menyuntikkan dana sebesar Rp40 miliar ke PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), operator waralaba KFC di Indonesia, melalui skema Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD), atau private placement, (28/5/2025).
Corporate Secretary Indoritel Makmur Internasional Kiki Yanto Gunawan mengungkapkan, private placement dilakukan oleh FAST dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 533.333.334 saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 150 per saham. “Pada tanggal 28 Mei 2025, perseroan telah melakukan setoran modal sebesar Rp 40 miliar kepada entitas asosiasi perseroan yaitu FAST dalam rangka penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD),” katanya sebagaimana dikutip kompas.com pada Jumat (13/6/2025).
Anthoni Salim yang juga dikenal sebagai bos Indofood terkesan dianggap melawan arus gerakan boikot afiliasi Israel, dimana KFC menjadi salah satu sasaran utama gerakan boikot dalam upaya perlawanan terhadap genosida yang dilakukan oleh Israel kepada Palestina.
Indofood merupakan produsen makanan yang cukup besar di Indonesia yang telah menjadi pilihan masyarakat, terutama Mi Instan merk Indomie.
“Apakah kamu siap boikot Indomie?” tulis akun @doa.harian dalam sebuah postingan di Instagram.
Pertanyaan tersebut kemudian direspon oleh netizen di kolom komentar dengan berbagai kekecewaan pada Indofood dan kesiapan untuk memboikot produk-produknya sebagai bentuk dukungan pada kemerdekaan Palestina.
“INDOMIE kamu, Mengecewakan kami pengagum mu” komentar @savianaryasya
“Siyyaaaappp boikot demi bela Palestine,” komentar @rustianadewi07
“Bye Indomie, padahal aku suka bgt. Tapi gapapa demi #freepalestine,” komentar @sonyasiraittt