
SERANG | PROGRESIFMEDIA.ID – Mahasiswa Kelompok 4 Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Tematik Keuangan Digital Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dari Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin (UIN SMH) Banten melakukan pengenalan digitalisasi keuangan di salah satu usaha tahu tradisional yaitu Produsen Tahu Kampung Jalupang di kelurahan Banjarsari, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Senin (28/7/2025).
Usaha tahu yang telah berdiri sejak tahun 2010, produknya sudah tersebar ke berbagai mitra, seperti Pasar Rau, Pasar Ciruas dan PT. Nikomas, dengan pengiriman mencapai empat kali dalam seminggu.
Dengan jumlah karyawan mencapai 15 orang, termasuk sopir pengantar. Proses produksi masih dilakukan secara tradisional dengan menggunakan kayu bakar yang dikirim dari Karangantu.
Bapak Heri, selaku pemilik pabrik tahu mengatakan bahwa usaha ini dikenal memproduksi tahu tanpa menggunakan bahan pengawet seperti formalin.
“Jika tidak habis dalam satu hari, tahu harus disimpan dalam air bersih yang rutin diganti untuk menjaga kualitasnya,” jelasnya.
Sistem yang digunakan dalam pembayaran usaha pabrik tahu menggunakan sistem setoran dengan perjanjian diawal ketika tahu yang dikirimkan sudah habis mitra menyetorkan hasil penjualannya ke pabrik tahu.
Meskipun memiliki perjanjian dengan setiap pihak yang menerima suplai, sistem pembayaran di tempat ini masih dilakukan secara manual (cash). Padahal, risiko kerugian terbesar berasal dari perawatan tahu yang kurang tepat, terutama saat penyimpanan.
Melihat potensi dan tantangan tersebut, mahasiswa Kukerta kelompok 4 hadir untuk mengenalkan dan menerapkan sistem keuangan digital melalui QRIS. Pendampingan ini diharapkan dapat membantu pelaku usaha memperluas jaringan pembayaran, meningkatkan efisiensi transaksi, dan mengurangi risiko keuangan.
“Kami berharap kehadiran QRIS dapat mempercepat adopsi digitalisasi bagi UMKM lokal, terutama usaha tahu yang sudah berjalan puluhan tahun namun belum tersentuh sistem digital,” ujar Meilani salah satu anggota kelompok 4.
Dengan sistem kerja yang padat dan pembagian waktu libur yang fleksibel karena menyesuaikan jadwal shift, transformasi digital ini diharapkan menjadi langkah awal menuju pengelolaan usaha yang lebih modern, aman, dan efisien.
Editor : Wahyu Kurniawan